Sunday, March 7, 2010

Blastulasi

Blastulasi merupakan proses pembentukan blastula. Blastula dapat dibedakan dari morula, karena blastula terdknyaapat suatu ruangan yang disebut Blastosul. Berdasarkan ada atau tidaknya blastosul, maka dapat dibedakan atas Blastula berongga (suloblastula) yang terdapat pada blastula katak dan amphioxus dan Blastula tidak berongga (strecoblastola) yang terdapat pada blastula ikan dan amphibia. Lapisan blastomer yang mengelilingi blastosul terdiri dari satu lapis atau lebih.

Berdasarkan ada tidaknya sel tropoblas, blastula dapat dibedakan atas blastula bertropoblas yang terdapat pada blastula reptil, aves dan mamalia dan blastula tidak bertropoblas yang terdapat pada blastula katak dan amphioxus. Pada blastula bertropoblas dapat dibedakan dua macam sel yaitu formative cell (sel utama), yaitu sel-sel yang nantinya akan membentuk sel tubuh embrio dan auxillary/ tropoblas (sel pelengkap), yaitu sel-sel yang berfungsi sebagai selaput pelindung dan merupakan jembatan penghubung antara induk dan embrio. Sel-sel tropoblas berkembang lebih awal daripada sel utama. Pada blastula embrio unggas, sel utama terletak di bagian tepi berbentuk seperti cakram yang disebut Diskoblastula.
Pada fase blastula dikenal istilah Potensi, yaitu kesanggupan sel untuk berdeferensiasi. Totipoten adalah kesanggupan blastomer untuk berkembang sempurna adalah sama (equipoten). Apabila potensi sel blastomer sudah sedemikian terbatas, maka dikatakan sel blastomer disebut unipoten. Teknik transplantasi sering dipakai sebagai penunjang untuk menetapkan daerah permukaan blastula yang sudah ditetapkan (preformed). Tiga macam transplantasi, yaitu transplantasi autoplastik (pemindahan jaringan dalam satu tubuh embrio), Transplantasi hemoplastik (pemindahan jaringan antar embrio yang sejenis) dan Transplantasi senoplastik (pemindahan jaringan antar jenis tapi masih segenus).
Child yang dasar teori gradien dan dikenal dengan Theory of Physiological Gradient mengamati tubuh cacing yang terpotong-potong melintang dan bagian yang hilang mengalami regenerasi. Potongan anterior akan tumbuh kepala dan posterior akan tumbuh ekor. Hal ni akan menunjukkan tiap potongan mempunyai polaritas faal. Pada teknik pewarnaan vital, pola metabolisme blastula ditetapkan berdasarkan derajat pengurangan intensitas warna.
Pusat-pusat kegiatan tumbuh suatu bagian blastula ditandai doleh kegiatan metabolisme yang tinggi atau sebaliknya, yaitu kegiatan metabolisme suatu bagian embrio merupakan petunjuk bagi kegiatan perkembangan . Pada sel telur urachin terdapat dua faktor yang beriinteraksi antagonis. Untuk mencapai normal perkembangan. Sebaran kegiatan faktor tersebut disebut Gradien.
Arah gradien kutub animal berlawanan dengan kutub vegetal yang dikenal dengan gradien animal dan gradien vegetal. Kesetimbangan gradien dapat dipengaruhi oleh bahan kimia yang dapat menekan salah satu gradien kutub. Bila gradien animal yang yang ditekan oleh bahan kimia (seperti garam lithium, natrium azide, dinitrophenol), maka terjadi vegetalisasi embrio (embrio lebih berkembang di kutub vegetal).Ion lithium menekan konsumsi peningkatan oksigen yang terjadi pada awal gastrulasi, sedang akside mengaktivasi sistem sitokrom oksidase dan dinitrophenol menggangu pernafasan dengan mencegah phosphorisasi oksidatif, yaitu pembentukan-pembentukan karya energi antara asam phosphor dan adenosin diphosphat. Bahan kimia yang menekan perkembangan kutub vegetal, sehingga kutub animal lebih berkembang (animalisasi), seperti seng (Zn), air raksa (Hg), tripsin, khimotripsin, zat warna yang mempunyai gugus sulfonik (HSO3) seperti Evans blue/ trypan blue/ congo red atau yang mempunyai gugus karboksil (COOH), seperti uranin dan rose bengal.

No comments:

Post a Comment