Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah ”menyaring/membersihkan” darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.
Fungsi ginjal adalah untuk:
Ø Menyaring limbah metabolik
Ø Menyaring kelebihan natrium dan air dari darah
Ø Membantu membuang limbah metabolik serta natrium dan air yang berlebihan dari tubuh
Ø Membantu mengatur tekanan darah
Ø Membantu mengatur pembentukan sel darah.
Kortek
Ø Bagian korteks yang menjulur ke seluruh kedalaman medulla disebut = Kolumna Renalis Bertini
Ø Kortex tdd. 2 daerah :
ü Pars Radiata
· Mengandung duktus/tubulus kolektivus dan Loop of Henle
ü Pars convulata : Labyrinth cortex
· Mengandung Corpusculum Renalis Malpighi (CRM), Tubulus Contortus Proximalis (TCP), Tubulus Contortus Distalis (TCD), Initial/arc collecting tubule.
Sinus renalis
Ruangan yang dikelilingi oleh kortex dan medulla dan
bermuara di hillus
bermuara di hillus
Ø Mengandung :
· Pelvis renalis
· Kaliks major (2-5 buah) dan kaliks minor (8-12 buah)
· Percabangan A,V,N Renalis
· Jaringan ikat longgar
Hilus renalis
o Bagian cekung ginjal
o Masuknya : A. Renalis, syaraf
o Keluarnya : V. Renalis, ureter, p. limfe
o Muara sinus renalis
|
Ginjal terdiri dari 1,2 juta nefron yang terbentuk sejak lahir. Nefron terbentuk dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle dan tubulus distal. Glomerulus sendiri terbentuk dari pelebaran ujung proksimal tubulus proksimal yang mengelembung yang dikenal dengan sebutan kapsula Bowman, dengan vaskularisasi di dalamnya yang berasal dari kapiler afferen dan keluar ke kapiler efferen. Darah yang berasal dari arteri renalis akan mengalir ke dalam kapiler afferen dan zat dengan BM < 30.000 akan terfiltrasi ke dalam kapsula Bowman, yang dihasilkan akan mengalir melalui tubulus ginjal sampai akhirnya ditampung dalam duktus colecductus.
Ada dua jenis nerfron, yang mempunyai tubulus hanya di batas korteks disebut Kortikal nefron, sedangkan yang tubulusnya menjorok sampai jauh kedalam medula disebut Jukstamedulari nefron. Dalam perjalannya sepanjang tubulus-tubulus ginjal fitral akan mengalami reabsorpsi dan sekresi sehingga terbentuk urin. Jadi urin dibentuk oleh hasil filtrasi di glomerulus (sebagian besar) dan hasil sekresi di tubulus (sebagian kecil)
Aliran darah ginjal (renal blood flow) besarnya adalah 1 liter/menit, atau setara dengan 20 % dari curah jantung yang 5 liter/menit. Dari seluruh aliran darah ginjal ini 75 % terdapat pada korteks ginjal. Nefron sendiri diperdarahi oleh glomelurus kapiler dan kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus-tubulus ginjal. Kapiler efferen di glomerulus menghasilakan tekanan yang tinggi di glomerulus yang berguna untuk proses filtrasi, sedangakan tekanan di kapiler peritubular relatif lebih rendah, karena fungsinya sama seperti kapiler arteri buntu di jaringan lain. Namun ada bagian peritubular kapiler yang mempunyai fungsi khusus, yaitu Vasa recta, ialah peritubular kapiler yang terletak di sekitar tubulus distal yang berdekatan dengan glomerulus yang mendapat aliran 1-2 % dari aliran darah ginjal. Yang mana berperan dalam fungsi mengatur konsentrasi dari urin dengan cara mengatur zat-zat yang di sekresi ke tubulus distal dari jaringan interstitial, ini sering disebut sebagai mekanisme countercurrent.
|
Autoregulasi ginjal memungkin terjaganya aliran darah ginjal pada berbagai keadaan tekanan darah yang berubah-ubah antara 70-160 mmHg. Bila tekanan darah turun akan menyebabkan aliran darah di glomerulus turun, ini akan merangsang sel makula densa di epitel glomerulus untuk membuat vasodilatasi dari kapiler afferent dan vasokonstriksi di kapiler efferent, sehingga hasilnya adalah tekanan di glomerulus tetap dan ini menyebabkan laju filtrasi glomerolus tidak banyak berubah. Namun bila keadaan ini berlangsung lebih lama dari 5-10 menit, akan terjadi perangsangan sistem renin angiotensin, dan dengan terlepasnya angiotensin II menyebabkan vasokonstriktor efferent sehingga laju aliran darah ginjal akan menurun, namun demikian laju firtrasi glomerulus tetap dipertahankan normal.
Laju filtrasi glomerolus sendiri normalnya adalah 125 ml/menit dengan fraksi filtrasi 20 %, artinya 20% dari aliran darah ginjal yang melalui glomerolus akan menjadi filtrat hasil filtrasi. Hasil filtrasi ini susunannya relatif sama dengan susunan plasma darah namun tidak mengandung protein.
No comments:
Post a Comment