Cacing ini disebut cacing benang, terdapat bentuk bebas di alam dan bentuk parasitik didalam intestinum vertebrata. Bentuk parasitik adalah PARTHENOGENETIK dan telur dapat berkembang diluar tubuh hospes, langsung menjadi larva infektif yang bersifat parasitik atau dapat menjadi bentuk larva bebas yang jantan dan betina. Cacing ini esofagus panjang dan bentuk selindris, vulva terletak pada bagian pertengahan tubuh posterior, ekor pendek dan telur telah berembrio.
Bentuk bebas : adanya cacing jantan dan betina dengan esofagus rabditiform, ujung posterior cacing betina meruncing ke ujung vulva terletak di pertengahan tubuh.
Bentuk parasitik : esofagus filariform tanpa bulbus posterior, larva infektif dari generasi parasitik mampu menembus kulit dan ikut aliran darah.
SIKLUS HIDUP
Terjadi bentuk parasitik sempurna dan non parasitik sempurna dan terjadi kombinasi dari kedua bentuk. Betina parthenogenetik dijumpai terbenam di dalam mukosa usus halus. Bentuk ini memproduksi telur transparan berdinding tipis yang dikeluarkan bersama tinja. (kecuali S. stercoralis, telur ini menetas didalam tinja dan larva stadium I dijumpai didalam tinja).
Larva stadium I dapat berkembang langsung menjadi larva stadium 3 yang infektif (siklus Homogenik), atau berkembang menjadi bentuk jantan dan betina bebas yang akan dapat memproduksi larva infektif (siklus heterogenik). Bila kondisi lingkungan menunjang siklus heterogenik yang dominant dan bila tidak menunjang siklus homogenik yang dominant.
Pada siklus heterogenik larva stadium I ditransformasikan secara cepat sehingga dalam 48 jam terbentuk cacing jantan dan betina bebas yang dewasa kelamin. Melalui kopulasi, betina bebas memproduksi telur yang akan menetas dalam beberapa jam dan kemudian mengalami metamorposa menjadi larva infektif. Hanya satu generasi larva yang diproduksi oleh betina bebas.
Pada siklus homogenik larva stadium I cepat mengalami perubahan menjadi larva III (infektif) yakni sekitar 24 jam pada suhu 27 0C. infeksi pada hospes vertebrata terjadi dengan menembus kulit, tetapi dapat juga secara oral dan menembus mukosa mulut/esofagus dan dibawa bersama darah ke paru-paru, memecah alveoli – bronchiole – bronchus – trachea – pharing dan tertelan. Periode prepaten 5 – 7 hari. Infeksi prenatal terjadi pada S. ransomi, pada babi dan S. papillosus pada sapi. Dan juga melalui air susu.
No comments:
Post a Comment