Asam borat merupakan senyawa bor yang dikenal juga dengan nama borax. Di Jawa Barat dikenal juga dengan nama” bleng”, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal dengan nama “pijer”. Tujuan penambahan boraks pada proses pengolahan makanan adalah untuk meningkatkan kekenyalan, kerenyahan , serta memberikan rasa gurih dan kepadatan terutama pada jenis makanan yang mengandung pati. Komposisi dan bentuk asam borat mengandung 99,0% dan 100,5% H3BO3.mempunyai bonbot molekul 61,83 dengan B = 17,50 %; H= 4,88%;O = 77,62% berbentuk serbuk hablur. Kristal transparan atau granul putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis. Senyawa asam borat mempunyai sifat sifat kimia sebagi berikut : titik lebur sekitar 171⁰ C.Larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5 bagian gliserol 85%, dan tak larut dalam eter. Kelarutan dalam air bertambah bila ditambah asam,seperti asm klorida,asam sitrat, atau asam tartrat,mudah menguap dengan pemanasan dan kehilangan satu molekul airnya pada suhu 100⁰ C yang secara perlahan asam lemah dan garam alkalinya bersifat basa. Satu gram asam borat larut sempurna dalam 30 bagian air, menghasilkan larutan yang jernih tak berwarna.Asam boat tak tercampur dengan alkali karbionat dan hidroksida.
Pada saat ini borax banyak dimanfaatkan untuk tambahan makanan pada lontong agar teksturnya menjadi bagus,pada bakso dimana biasanya berkisar 0,1 – 0,5% dari berat adonan bakso atau antara 1000 – 5000 ppm, krupuk, pempek, pisang molen, pangsit, tahu, dan bakmi. Boraks ( barie acid borax Z) biasanya digunakan juga dalam industry gelas, pelican porselin, alat pembersih, dan anti septic. Kegunaan boraks sebenarnya ialah sebagai zat antiseptic, obat pencuci mata ( barie acid 30%), salep ( boorsalp ) untuk menyembuhkan penyakit kulit, salep untuk mengobati bibir ( borak gliserin ), dan pembasmi semut ( barie acid boraks ).
No comments:
Post a Comment