Equine influenza merupakan penyakit viral pada bangsa kuda yang disebabkan oleh virus influenza. Virus influenza adalah partikel infeksius berselubung dengan bentuk bundar atau bulat panjang, berpolaritas negatif dan mempunyai genom RNA beruntai tunggal dengan lipatan tersegmentasi yang terbagi menjadi delapan bagian segmental (Fenner, 1993; Cox dan Kawaoka, 1997). Virus influenza merupakan nama umum dalam famili Orthomyxoviridae dan diklasifikasikan menjadi tipe A, B, dan C berdasarkan perbedaan sifat antigenisitas protein struktural internal, diperantarai protein nukleokapsid (nukleoprotein) dan protein matrix, yang umumnya mempunyai nilai identifikasi yang sama untuk semua virus dengan tipe yang sejenis (Brooks et al, 2001).
Virus influenza tipe A adalah agen penyebab penyakit influenza pada berbagai spesies, mayoritas virus influenza tipe ini menginfeksi spesies unggas dan hanya sebagian kecil subtipe yang dapat menginfeksi manusia dan hewan lainnya, seperti: babi dan kuda. Dua tipe lain dari virus influenza, tipe B dan C utamanya hanya dapat diisolasi dari manusia dan umumnya bersifat kurang patogen dibandingkan dengan virus influenza A. Berdasarkan analisis filogenetik, virus influenza tipe A dan B mempunyai hubungan yang lebih dekat dibandingkan dengan virus influenza B (Asmara, 2007).
Determinan antigenik utama virus influenza tipe A dan B adalah glikoprotein transmembran hemagglutinin (HA) dan neuraminidase (NA). Protein HA virus influenza berfungsi mengikat partikel virus pada sel yang dapat terkena dan juga merupakan antigen utama pembentukan antibodi protektif. Protein NA berfungsi pada akhir replikasi virus, dengan memindahkan ujung asam sialat dari glikoprotein permukaan virus, sehingga memudahkan pelepasan partikel virus dan mencegah agregasi mereka. Kedua glikoprotein, HA dan NA mampu menstimulasi terjadinya respon imun spesifik terhadap sub-tipe virus. Respon imun yang terbentuk sepenuhnya bersifat protektif untuk virus dengan sub-tipe yang sama, tetapi bersifat protektif parsial pada lintas subtipe yang berbeda. Berdasarkan sifat antigenisitas dari glikoprotein HA dan NA, saat ini virus influenza dikelompokan ke dalam 16 subtipe HA (H1-H16) dan sembilan subtipe NA (N1-N9). Pembagian kelompok tersebut, ditetapkan sesuai dengan analisis filogenik nukleotida dan sequencing gen HA dan NA melalui identifikasi urutan asam amino (Brooks, 2001).
Virion spesifik dari virus equine influenza adalah bundar, berukuran medium (80-120 nm), beramplop dengan lipid bilayer yang berasal dari hospes dan ditutupi sekitar 500 spike glikoprotein yang mempunyai aktivitas hemagglutinasi dan neuraminidase (Fenner, 1993; Cox dan Kawaoka, 1997). Selain itu, virus equine influenza mempunyai delapan segmen yang tersusun dalam rangkaian RNA, tiap segmen merupakan genom yang akan menghasilkan protein untuk mempertahankan kemampuan viabilitas (Brooks, 2001). Kedelapan segmen ini terdiri dari gen haemagglutinin (HA), neuraminidase (NA), nukleoprotein (NP), matriks (M), polimerase A (PA), polimerase B1 (PB1), polimerase B2 (PB2) dan protein non-struktural (NS) (Fenner, 1993). Dari delapan segmen protein virion tersebut, terbagi lima protein virion yang bertindak sebagai protein struktural (HA, NA, NP, M dan NS) dan tiga protein virion yang terkait dengan polymerase RNA (PA, PB1 dan PB2). Komponen protein terbanyak adalah protein matriks (M1) yang susunannya terdiri dari banyak monomer sejenis dan terasosiasi pada permukaan bagian dalam lapisan lipid bilayer. Komponen kedua protein matriks adalah protein matriks (M2), protein ini berperan menjadi sejumlah kecil salinan dalam proses replikasi dan bertindak sebagai pori-pori setelah lapisan lipid bilayer (Fenner, 1993; Cox dan Kawaoka, 1997).
No comments:
Post a Comment