Fakta menunjukkan bahwa pengaruh hipotalamus terhadap pituitari diperoleh dari material yang disekresikan dalam sel hipotalamus dan dikirim ke pituitari melalui sistem pembuluh portal. Tentu saja proliferasi sel pituitari dan ekspresi gen dikontrol oleh peptida hipotalamus beserta reseptornya. Disamping eksperimen yang telah disebutkan di atas, transplantasi kelenjar pituitari ke ectopic site (contoh: di bawah kapsul ginjal) mengakibatkan kegagalan fungsi gonad. Fungsi pituitari diperoleh kembali dengan replantasi anatomic site di bawah median eminence, diikuti oleh regenerasi sistem portal. Untuk mendapatkan kembali fungsi gonadotropin tidaklah tepat jika pituitari ditransplantasi ke tempat lain di dalam otak. Oleh sebab itu, terdapat hal yang sangat khusus tentang aliran darah hipotalamus basal. Pengecualian terhadap keseluruhan pola pengaruh positif ini adalah pengontrolan sekresi prolaktin. Transplantasi dan sekresi stalk menyebabkan pelepasan prolaktin dari pituitari anterior yang secara tidak langsung mengontrol pengaruh negatif hipotalamus. Selanjutnya, kultur jaringan pituitari anterior melepaskan prolaktin tanpa adanya jaringan hipotalamus atau ekstraknya.
Agen-agen neuroendokrin yang asalnya di hipotalamus memiliki efek stimulator positif terhadap growth hormone, thyroid-stimulating hormone (TSH), adrenocorticotropin hormone (ACTH), yang sama baiknya dengan gonadotropin, dan mewakili neurohormon individual dari hipotalamus. Neurohormon yang mengontrol gonadotropin disebut gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Neurohormon yang mengontrol prolaktin disebut prolactin-inhibiting hormone dan dopamine. Human corticotropin-releasing hormone (CRH) merupakan peptida asam amino 41 yang disamping sebagai regulator utama sekresi ACTH, juga sebagai pengaktif, yang mengaktifkan sistem syaraf simpatis. CRH diketahui dapat menekan sekresi gonadotropin, yaitu suatu aksi yang sebagian diperantarai oleh penghambatan endorphine GnRH.
No comments:
Post a Comment