Monday, March 7, 2011

NEURULASI


 Neurolasi ialah proses pembentukan bumbung neural yang merupakan bakal sisitem saraf pusat. Embrio yang sedang mengalami proses neurulasi disebut neurula. Proses neurulasi diawali dengan adanya induksi yaitu bakal notocorda, sebagai inductor, terhadap ectoderm yang terletak tepat di atasnya yaitu ectoderm neural, yang berperan sebagai jaringan. induksi memperlihatkan adanya hierarki. Induksi paling awal oleh induksi dan disebut sebagai induksi primer, innduksi berikutnya ( induksi-induksi sekunder ) didahului oleh induksi sebelumnya. Tanpa adanya induksi neural, innduksi-induksi selanjutnya, terutama yang terjadi pada tahap organogenesis, tidak dapat berlangsung dan embrio tidak akan berkembang lanjut secara sempurna. Kebanyakan proses induksi bersifat instruktif dan sisanya bersifat permisif. Misalnya, induksi matriks ekstraselular fibronektin terhadap pial neural unt
uk berdifferensiasi membelah bermigrasi lewat matriks, adalah induksi permisif. Pada induksi instruktif                 inductor melakukan aksi (instruksi) terhadap jaringan kompeten untuk berubah atau berdifferensiasi. Pada induksi permisif, inductor tidak melakukan suatu                          terhadap sel yang mengalami differensiasi, melainkan hanya menyediakan              saja, misalnya jalur untuk bermigrasi.

            Setelah mengalami induksi primer, selanjutnya ectoderm neural akan memperlihatkan perubahan, antara lain sel-selnya meninggi menjadi silindris dan berbeda dari sel-sel ectoderm bakal epidermis yang berbentuk kubus.

            Perubahan sel-sel melibatkan pemanjangan mikrotobul yaitu salah satu komponen sitoskelet. Meningginya sel-sel keping neural menyebabkan keping neural menjadi sedikit terangkat dari ectoderm di sampingnya. Sebagai respon terhadap induksi, sel-sel keping neural mensintesis RNA baru dan terdeterminasi untuk berdifferensiasi menjadi bakal sistem saraf pusat. Kedua bagian tepi keping neural melipat menjadi lipatan neural, mengapit keping yang melekuk yaitu lekuk neural. Kedua lipatan neural akan bertemu berfusi di bagian mediodorsal embrio sehingga terbentuk bumbung neural seperti tampak pada tahap-tahap pembentukan bumbung neural.

Dan puncak( aspeks) sel. Konstriksi tersebut mengakbatkan sel-sel alas menjadi baji (wedge saped) yang disebut “ median binge” (MH) atau engsel                     . sehingga terjadi pelekukan di bagian atas tersebut. Pada sisi dorsolateral terdapat dorsolateral hinge (DLH) atau engsel dorsolateral juga menyebabkan pelekukan dan membantu bersatunya  kedua lipatan hingga terbentuk bumbung neural. Rongga didalam bumbung neural dinamakan neural atau neurosoel. Saluran ini untuk sementara berhubungan denga melalui satu saluran pendek yang yang disebut kanalis neurenterikus  paling jelas ditemuakan pada amfioksus. Saluran ini kemudian akan menutup rongga saluran neural dan rongga arkenteron terpisah satu sama lain.

            Cara neurulasi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu dua kelompok utama dan satu kelompok khusus

  1. Neurulasi primer , bumbung neural dibentuk dengan cara pelipatan keping neural dan bertemunya kedua lipatan itu. Cara ini paling umum ditemukan di antara berbagai kelompok hewan yaitu amfibia, reptilian, unggas, dan mamlia termasuk juga pada manusia
  2. neurulasi sekunder , bumbung neural atau salurannya terbentuk oleh adanya kavitasi (pembentukan rongga) di dalam kelompok sel ectoderm neural yang memadat misalnya pada  ikan. Selain pada hewan yang khusus, kedua cara neurulasi ini dapat ditemui juga dalam satu embrio. Neurulasi primer berlangsung dibagian anterior (kepala dan tubuh), sedangkan neurolasi sekunder terdapat di bagian posterior tubuh dan di ekor.
  3. Pembentukan bumbung dengan adanya pemisahan (peninggian) epidermis yang membatasi keping neural. Cara ini terdapat pada amfioksus. Peninggian epidermis disebut juga sebagai lipatan neural temporer. Yang akan bertemu dibagian mediodorsal dan menjadi atap di atas keping neural yang sudah melipat dan melekuk, membentuk lipatan neural dan lekuk neural biasa, yang sama dengan kejadian pada neurolasi primer . kedua lipatan neural ini akan bertemu satu sama lain membentuk bumbung neural. Selanjutnya atap epidermis akan terpisah dari bumbung neural.

            Sejak tahap lipatan neural, bahkan mungkin sejak keping neural, sudah tampak bahwa bagian neural anterior lebih melebar dan akan membentuk otok, sedangkan bagian posterior lebih sempit yaitu bakal medulla spinalis atau sumsum tulang belakang, atap arkenteron pada awalnya adalah notocorda, tetapi kemudian menjadi endoderm sebagai hasil proliferasi endoderm faring kea rah posterior. Kemudian menjadi bumbung neural berlansung, mula-mula sekali di perbatasan antara bakal otak dan baal sumsum tulang belakang, kemudian beranja ke arah anterior dan posterior.

            Akhir-akhir ini diktahui bahwa penutupan bumbung nural pada manusia memperlihatkan pola yang berbeda dengan hewan lain, karena awal penutupannya berlangsung pada tempat-tempat yang berbeda sepanjang sumbu anterior-posterior. Pada ujung anterior dan ujung posterior untuk sementara tampak bagian yang masih terbuka berupa lubang atau poros dan masing-masing disebut neuroporus anterior dan neuroporus posterior. Bumbung neurol anterior akan berdifferensiasi menjadi beberapa wilayah otak

            Mula-mula terdapat tiga wilayah otak yaitu prosensefalon (otak depan), mesensefalon (otak tengah), dan rombensefalon (otak belakang). Kemudian prosensefalon dan rombensefalon masing-masing terbagi lagi menjadi dua wilayah sehingga terdapat 5 wilayah otak yaitu telensefalon, dan diensefalon (dari prosensefalon, mesensefalon, serta metensefalon dan mielensefalon (dari rombensefalon). Bumbung neural yang terletak posterior dari otak berdiferensiasi menjadi medula spinalis.

            Perkembangan pada satu embrio berlangsung sefalokaudal yang berarti tahap perkembangan di wilayah kepala (sefal) atau anterior sudah lebih lanjut daripada di bagian ekor (kauda) atau posterior.

            Pembagian wilayah pada mesoderm pada mamalia, termasuk adanya bagian ekstraembrio dan bagian intraembrio, serta notokorda yang sejak awal tidak menyatu dengan mesoderm paraksial , serupa dengan pada unggas. Demikian pula dengan pemisahan bagian ekstraembrio dari bagian intraembrio yang berlangsung melalui pelipatan-pelipatan . perbedaan utama yang tampak antara kedua kelompok hewan                      ialah bahwa pada keping embrio mamlia terletak di dalam suatu bola dengan trofoblas sebagai permukaanya. Selain itu , mesoderm paraksial pada mamalia berbeda dari unggas karena pada awalnya tidak segmental. Baru kemudian setelah menjadi somit tampak adanya segmentasi.

2 comments: