Ø Membasahi makanan untuk mastikasi dan deglutisi.
Ø Transport dan pemamahbiakan (remastikasi).
Ø Zalir suspensi ingesta dan mikro-organisme. Pemecahan cellulose dipengaruhi oleh keadaan zalir dalam rumen - lebih banyak cairan, lebih cepat pemecahan itu.
Ø Kadar normal dari PO4 dalam saliva adalah 10 x yang terdapat dalam darah normal dan tak tergantung pada defisiensi dari makanan atau darah. Supplementasi PO4 meningkatkan jumlah mikro-organisme. PO4 bersama HCO3 merupakan buffer yang penting. Terdapat 300 - 500 gr NaHCO3/hari dalam saliva dan bila tak ada buffer, pH dalam rumen menjadi 2,7 - 3,0 karena VFA yang dihasilkan, bisa menyebabkan kembung. pH normal rumen sekitar 6,5 - 7,5. pH normal saliva = 8,2 - 8,4 dan mempunyai tekanan permukaan yang rendah = 47 dyne/cm (tekanan permukaan air = 71 dyne/cm), membuat saliva merupakan zat pembentuk busa (mencegah kembung).
Ø Tak ada aktivitas diastase (amilase) atau proteolisis.
Ø Mengandung sedikit VFA (2-8 m M/hari).
Ø Mengandung sampai 25 mg Na%. Dalam keadaan kurang garam, K mengganti Na tetapi tak seluruhnya, misalnya bila Na jatuh dari 178 menjadi 46 m.eq/l karena 1000 m.eq/l Na telah diambil melalui fistula parotis, maka K naik dari 21 menjadi 140 m.eq/l. (karena aldosterone).
Ø 70% dari N2 dalam saliva adalah urea dan konsentrasinya 0,5 - 0,75 dari konsentrasi dalam darah. Ini berarti bahwa 0,7 - 0,99 gram N2 masuk ke dalam rumen melalui saliva dan merupakan 10% dari kebutuhan maintenance pada domba yang beratnya 45 kg. N2 dalam saliva dipengaruhi oleh NH3 dalam rumen.
Mineral-mineral tersebut akan berperan sebagai buffer dalam proses pencernaan. Saliva akan menetralisir asam yang akan diproduksi selama terjadinya proses fermentasi dan membantu mengatur lingkungan yang ideal untuk tumbuhnya mikroorganisme.Selain itu saliva juga akan berperan dalam melapisi bolus yang ada pada saat regurgitasi. Produksi saliva sendiri sangat dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi oleh sapi, semakin banyak melakukan ruminasi dan mengunyah, maka akan semakin banyak pula saliva yang akan diproduksi. Ruminasi dipengaruhi oleh jenis pakan, semakin kasar serat dan tebal dinding sel dari hijauan tersebut maka semakin banyak ruminasi yang dilakukan yang artinya semakin tinggi pula saliva yang diproduksi oleh kelenjar saliva. Berikut adalah tabel jumlah saliva yang diproduksi berdasar jenis pakan table 2 dan 3 diatas.
Pakan yang telah dikunyah dan berbentuk potongan-potongan kecil akan masuk menuju lambung bagian rumen melalui eshopagus. Dan ketika terjadi regurgitasi pakan dalam bentuk bolus, pakan juga akan melewati eshopagus untuk dikunyah kembali di dalam rongga mulut.
No comments:
Post a Comment