Sunday, March 20, 2011

Aktivitas Makan Pada Ruminansia


a. Prehensi
          Aktivitas mengambil pakan dan memasukkannya dalam mulut disebut prehensi. Pada semua hewan ternak, bibir, gigi dan lidah merupakan alat prehensi utama, namun kepentingannya tidak sama. Pada sapi alat prehensi utama adalah lidah. Bibirnya kurang mudah bergerak. Lidah sapi yang panjang dan kuat serta kasar dapat bergerak dan mampu dijulurkan ke luar mulut dan mudah dibelitkan sekeliling rumput, yang kemudian ditarik ke antara gigi seri (di bawah) dan bantalan gigi atau dental pad ( di atas) dan diputuskan.Domba mempunyai bibir atas yang bercelah, sehingga dapat merumput sampai dekat tanah. Gigi seri (incisor) dan lidah merupakan alat prehensi utama, tetapi lidah itu tidak dijulurkan waktu merumput. Bibir atas kambing tidak bercelah. Kambing lebih sering menjangkau daun-daunan diatas tanah.           
b. Salivasi
          Bahan pakan yang masuk ke dalam mulut dicampur dengan cairan ludah (saliva) dan proses ini disebut salivasi atau insalivasi. Ludah merupakan hasil sekresi kelenjar ludah (glandula salivarius). Saliva campuran yang diperoleh dari mulut adalah zalir yang tidak berwarna dan sedikit keruh, mengandung sejumlah kecil elektrolit, protein dan a-amilase (pada beberapa hewan), juga sel-sel lepas dari mukosa pipi dan limfosit dari jaringan limfoid dalam mulut dan tekak (pharynx).
c.  Mastikasi
          Mastikasi atau pengunyahan ialah pemecahan pakan secara mekanis dalam mulut. Penggerusan terjadi diantara gigi-gigi geraham (molair).
Mastikasi ini penting karena :
·    Pakan dihancurkan, sehingga memberikan bidang permukaan yang lebih luas bagi kerja enzim atau mikroorganisme.
·    Pakan tercampur dengan saliva, sehingga bolus lebih mudah ditelan (pelumasan).
Pada ruminansia pengunyahan pakan yang cermat dilakukan selama remastikasi.  Mastikasi adalah gerakan volunter, meskipun demikian otot-otot daging yang bersangkutan dirangsang secara reflektoris oleh adanya pakan dalam mulut, jadi juga secara involunter. Mastikasi tergantung pada stimulasi sensoris, norvus (n.) cranialic V (n.trigemini) merupakan saraf aferen. Impuls-impuls eferen berjalan melalui cabang motoris, saraf ini ke elevator rahang dan musculus (m.) mylohyoid, melalui n. cranialis VII (n. facialis) ke m. digestricus dan otot-otot bibir dan pipi, dan melalui n. cranialis XII (n.hypoglossal) ke otot- otot lidah.
d. Deglutisi
     Deglutisi atau menelan adalah lewatnya pakan dari mulut, melalui pharynx dan esofagus, ke lambung dan meliputi serangkaian peristiwa yang terkoordinasi dalam berbagai daerah disitu. Permulaan deglutisi, sebagai perbuatan volunter, tetapi menjadi reflex selama pelaksanaannya.Proses menelan itu ada 3 fase :
Ø dari mulut ke pharynx
Ø dari pharynx ke esofagus
Ø dari esofagus ke lambung
     Setelah mastikasi dan insalivasi secukupnya, pakan itu didorong lidah ke belakang mulutdan melalui isthmus facium masuk ke dalam pharynx dan esofagus. Pada pharynx saluran pencernaan bertemu dengan saluran pernafasan, karena itu pakan harus cepat lewat agar tak ada pakan yang terhirup ke dalam saluran pernafasan.Gerakan mulut dan lidah penting dalam deglutisi, karena setelah mastikasi dan insalivasi belus pakan di bawa ke garis tengah antara lidah dan palatum durun ke dalam posisi yang cocok untuk deglutisi. Pada saat itu pakan berkontak dengan reseptor-reseptor dalam membrana mukosa bagian posterior mulut dan dinding posterior pharynx, dan impuls-impuls dari reseptor-reseptor itu melalui n.glossopharyngealis, cabang laryngealis superior dari n.vagus dan cabang maxillaris dari n. trigemini pergi ke pusat deglutasi dalam medulla.

No comments:

Post a Comment