Monday, March 7, 2011

SELAPUT EKSTRAEMBRIONIK


 Korion

            Korion dibentuk dari somatopleura bersamaan dengan pembentukan amnion. Lapisan penyusun korion, oleh adanya pelipatan yang berlawanan, kan memiliki susunan lapisan sebagai kebalikan dari amnion, yakni ectoderm di luar, mesoderm somatic di dalam. Sebagai selaput embrio terluar korion akan berada di bawah selaput cangkang di dalam cangkang kapr telur. Fungsi penting korion adalah tahp lanjut perkembangan embrio unggas diantaranya adalah menyerap ion dari cangkang kapur dan mendistribusikan untuk pembentukan rangka (tulang) embrio melalui pembuluh-pembuluh darah alantois.

Alantois

            Alantois muncul sebagai divertikulum ventral usus belakang segera setelah usus belakang di bentuk. Oleh karena itu, lapisannya adalah splanknopleura dengan susunan lapisan lembaga yang sama dengan kantung. Bagian proksimal alantois membentuk tangkai alantois yang pangkalnya akan berada di dalam tubuh embrio. Bagian distal alantois membentuk kantung alantoisyang tumbuh membesar kedalam coelom ekstraembrio hamper memenuhi seluruh rongga telur dan berada tepat di bawah korion. Embrio umur 4-5 hari yang bertumpu di atas kantung yolksetelah di keluarkan dari cangkang kapur, beserta semu selaput embrio kecuali korion yang masih sangat berdekatan dengan amnion atau tertinggal di dalam cangkang telur. Mesoderm splanknik alantois bersatu dengan mesoderm somatic korion dan menjadi membran korioalantois tempat terbentuknya pembuluh darah alantois. Oleh karena membrane ini terletak tepat di bawah selaput cangkang telur yang berpori-pori, maka alantois berperan dalam pertukaran gas-gas pernafasan dan juga menyebabkan korion menjadi fungsional dalam penyerapan dan distribusi Ca dari cangkang kapur. Selain itu, kedalam kantung alantois di ekskresikan sampah-sampah metabolisme dari ginjal embrio. Pada embrio muda, hasil ekskresi itu berupa urea, dan makin tua embrio, hasil ekskresi berubah menjadi asam urat. Asam urat berbentuk padat dan lebih sukar larut daripada urea sehingga tidak akan terlalu toksik bagi embrio, meskipun jumlahnya menjadi bnyak sejalan bertambahnya umur embrio. Pada hewan yang mempunyai vesika urinaria, organ tersebut berasal dari tangkai alantois. Pada saat menetas, smua selaput embrio akan di tinggalkan di dalam cangkang telur, kecuali sisa kantung yolk yang akan di serap kedalam usus tengah embrio. 

Kantong Yolk
Kantong yolk yang berisi yolk bersifat nutritif disamping juga sebagai sumber sel kelamin, sel darah dan yempat pembetukan pembuluh vitellin. Kantong yolk yang tidak berisi yolk, seperti pada mamalia (kecuali monotremata), tidak berperan dalam nutrisi, sedangakan fungsi-fungsi lainnya sama, dan kemudian akan menyusut.

No comments:

Post a Comment