Friday, March 11, 2011

Bahaya Formalindehida


       Formalin merupakan merek dagang dari formaldehida (juga disebut metanal), merupakan aldehida, bentuknya gas, yang rumus kimianya2CO. Formaldehida awalnya disintesa oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867. Formaldehida bisa dihasilkan dari membakar bahan yang mengandung karbon. Dikandung dalam asap dari kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbonmetabolitorganisme, termasuk manusia. Lain dengan yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai kebanyakan. Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tapi bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk dagang formalin atau formol).
Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi, sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya, larutan ini mengandung beberapa persen methanol untuk membatasi polimerisasinya. Formalin adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%. Meskipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida, senyawa ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida merupakan elektrofil, bisa dipakai dalam reaksi substitusi aromatik elektrofilik dan sanyawa aromatik serta bisa mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena. Karena keadaannya katalis basa, formaldehida bisa mengalami reaksi Cannizaro menghasilkan asam format dan metanol. Formaldehida bisa membentuk trimer siklik, 1,3,5-trioksan atau polimer linier polioksimetilen. Formasi zat ini menjadikan tingkah laku gas formaldehida berbeda dari hukum gas ideal, terutama dalam tekanan tinggi atau udara dingin .Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya tidak kemasukan udara.
Bahan kimia ini sering digunakan dalam bidang medis untuk pengawetan cadaver, bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea, bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku, pencegah korosi untuk sumur minyak namun sangat disayangkan karena banyaknya pada oknum yang tidak bertanggung jawab, mereka menggunakan formalin unutk mengawetkan daging dengan konsntrasi yang tidak sesuai dengan ukuran, sehingga hal ini berdampak pada masyarakat yang mnegonsumsinya. Terutama resiko yang ditimbulkaan oleh bahan kimia formalin ini.

No comments:

Post a Comment