Proses Ante Morthem Pada Sapi
1. Proses Karantina
Sebelum sapi di sembelih hewan harus di karantina dulu, Pada proses karantina sapi dilarang di beri pakan karena sebelum di sembelih hewan harus di puasakan selama 12 jam untuk mengosongkan isi rongga abdomen dan mengurangi pengeluaran feses. Pada video sapi yang di karantina di beri pakan selain itu kondisi kandang karantina sangat kotor karena tersedianya pakan yang berserakan serta feses yang tidak di bersihkan.
2. Proses Memasuki Lorong
Lorong tempat masuknya sapi menuju tempat penyembelihan terlihat remang-remang seharusnya di beri pencahayaan yang terang karena sapi takut tempat gelap.
3. Penggulingan hewan.
Sebelum sapi di sembelih sapi harus di gulingkan dengan menggunakan stell. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam proses penyembelihan.
4. Pemotongan atau penyembelihan
Sebelum di sembelih sapi harus dibersihkan dulu agar kotoran pada sapi tidak menempel pada daging. Proses penyembelihan harus ditempat yang bersih serta harus memperhatikan prinsip ASUH ( aman, sehat, utuh dan halal ).
5. Pengeluaran darah dan pengulitan
Pada di video setelah ternak di sembelih tidak dilakukan pengeluaran darah. Seharusnya setelah disembelih sapi harus di gantung untuk mengeluarkan darah secara sempurna. Setelah proses pengeluaran darah hewan kemudian dikuliti pada posisi di gantung untuk memudahkan proses pengulitan selain itu agar hewan tidak kotor.
6. Eviserasi
Adalah proses pengeluaran organ visera hewan. Pada saat pengeluaran isi rongga perut harus dijaga agar isi saluran pencernaan dan kantong kemih tidak mencemari karkas. Selanjutnya isi rongga dada dan rongga perut ini dibawa ke tempat yang terpisah untuk dibersihkan.
7. Proses pelayuan daging
Kondisi dari ruang pelayuan daging harus hygiene, karena pada proses pelayuan inilah karkas dari daging sapi di simpan dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi.
Persyaratan ruang pendinginan karkas dan daging :
· Suhu ruangan untuk pendinginan awal karkas segar adalah 1°C - 2°C.
· Suhu ruang chilling carcass 1°C - 5°C
· Suhu ruang pembekuan daging (blast freezer) - 25°C (24 jam).
Pemeriksaan Postmorthem
1. Pemeriksaan Umum Pada Karkas
Pemeriksaan umum yang harus dilakukan pada karkas adalah :
1. Adanya memar, perdarahan atau perubahan warna pada karkas/daging.
Bila ternak pernah mengalami trauma sewaktu dalam perjalanan seperti terinjak-injak, dipukuli atau terjatuh maka akibatnya ddapat dilihat pada permukaan karkas setelah dikuliti. Daging yang memar akan mencemari daging disekitarnya. Hal ini bisa terjadi sebab serum dari daging yang memar akan merembes pada daging disekitarnya karena itu daging seperti ini harus segera dipisahkan dari karkas. Daging yang memar akan cepat busuk, oleh karena itu harus secepatnya dijual.
2. Pembengkakan.
Adanya pembengkakan pada karkas baik lokal maupun menyeluruh sangat tidak disukai. Hal ini terjadi karena ternak terserang penyakit Helminthiasis, Trypanosomyasis dan penyakit yang ditularkan caplak. Adanya pembengkakan pada karkas akan menurunkan harga karkas.
3. Warna karkas/daging.
Karkas atau daging yang berwarna gelap atau kehitam-hitaman, umumnya disebabkan karena pengeluaran darah pada saat pemotongan tidak sempurna.
4. Bau yang abnormal.
Bila bau daging sudah menyimpang dari normal, ini berarti sudah ada bagian daging yang busuk. Daging yang sudah busuk harus dikeluarkan/dipotong dari karkas dan tidak dijual.
2. Pemeriksaan Lanjutan.
1. Pemeriksaan yang lebih teliti harus dilakukan pada :
1. Bagian kepala, yang diperiksa adalah :
a. Lidah.
b. Rahang dan langit-langit.
c. Kelenjar getah bening.
d. Otot pipi.
2. Bagian perut, yang diperiksa adalah :
a. Lambung, usus halus dan lympha.
b. Hati.
c. Ginjal.
d. Uterus (padda betina).
3. Bagian dada, yang harus diperiksa adalah :
a. Paru-paru.
b. Jantung
2. Pemberian stempel pada daging.
Pemberian stempel pada daging seharusnya dilakukan setelah semua proses pemeriksaan terhadap organ viscera, limpoglandula, organ dada. Isi perut dan rumen selesai dilakukan. Sehinnga karkas daging yang di beri stempel sudah benar-benar terjamin kelayakan dan keamanannya dan dapat distribusikan ke masyarakat.
Proses Ante Morthem Pada Babi
1. Proses karantina
Samahalnya dengan sapi pada proses karantina babi, babi tidak boleh di beri pakan dan harus di puasakan 12 jam sebelum dipotong.
2. Proses memasuki lorong
Pada video terlihat jelas lorong masuk babi agak lebar sehingga babi berdesakan untuk masuk lorong. Seharusnya lorong di buat sempit hanya bisa dilewati oleh satu babi.
3. Ruang elektrik shock.
Ruang elektrik adalah ruang untuk pemingsanan babi sembelum disembelih. Pada video jumlah babi pada ruang elektrik shock terlalu banyak banyak sehingga para petugas RPH kesulitan. Seharusnya babi digiring satu-satu untuk memudahkan menghendle dan elektrikshock bisa maksimal.
4. Proses penyembelihan
Penyembelihan babi dilakukan dengan cara menusukkan pisau ke jantung agar darah cepat keluar.
5. Pengerokan bulu.
Setelah proses penyembeliahan babi dimasukan ke dalam air panas agar bulu mudah untuk dikerok. Seharusnya tempat pengerokan bulu agak jauh dari tempat perendaman babi agar bulu-bulu tidak masuk kedalam bak air panas.
6. Eviserasi.
Sama dengan proses eviserasi pada sapi yaitu, organ visceral yang di keluarkan tidak boleh di letakkan di lantai karena akan terjadi kontaminasi dengan kotoran atau mikroorganisme di lantai. Oleh karena itu, organ visceral di letakkan pada wadah tertentu.
7. Pemberian Stempel pada karkas
Pemberian stempel pada karkas seharusnya dilakukan setelah pemeriksaan terhadap kondisi daging. Sehingga karkas yang di beri stempel sudah benar-benar terjamin kelayakan dan keamanannya .
No comments:
Post a Comment