1. Cryptocaryonosis
Penyakit
ini sering ditemukan pada ikan kerapu bebek dan macan, dengan tanda ikan yang
tersering terlihat bercak putih. Stadia parasit yang menginfeksi ikan dan
menimbulkan penyakit adalah disebut trophont berbentuk seperti kantong
atau genta (Gambar 3) berukuran antara 0.3-0.5 mm, dan dilengkapi dengan silia.
Tanda
klinis ikan yang terserang adalah ikan seperti ada gangguan pernafasan, bercak
putih pada kulit, produksi mukus yang berlebihan, kadang disertai dengan hemoragi, kehilangan nafsu makan sehingga ikan menjadi kurus. Erosi (borok) dapat terjadi karena infeksi sekunder dari bakteri.Diagnosis dapat dilakukan dengan melihat gejala seperti adanya bercak putih, tetapi untuk lebih memantapkan (diagnosis definitif) perlu dilakukan pengamatan secara mikroskopis dengan cara memotong insang, mengerok dari lendir.Serangan penyakit dapat diatasi dengan penjagaan kualitas air. Perlakuan bahan kimia pengendali parasit dapat dilakukan seperti perendaman dalam larutan formalin 25 ppm, perendaman ikan dalam air bersalinitas 8 ppt selama beberapa jam dan memindahkan ikan yang sudah diperlakukan ke dalam wadah barn bebas parasit.
1.
Infestasi Trichodina
Penempelan
Trichodina (Gambar 4) pada tubuh ikan sebenarnya hanya sebagai tempat pelekatan
(substrat), sementara parasit ini mengambil partikel organik dan bakteri yang
menempel di kulit ikan. Tetapi karena pelekatan yang kuat dan terdapatnya kait
pada cakram, mengakibatkan seringkali timbul luka, terutama pada benih dan ikan
muda. Pelekatan pada insang juga seringkali disertai luka dan sering ditemukan
set darah merah dalam vakuola makanan Trichodina. Pada kondisi ini maka Trichodina
merupakan ektoparasit sejati.
Trichodina
yang merupakan ektoparasit pada ikan air laut mempakan spesies yang bersifat
sebetulnya lebih bersifat komensal daripada ektoparasit. Trichodina spp.
yang didapatkan pada ikan air payau merupakan spesies yang memiliki toleransi
yang luas terhadap kisaran salinitas. Trichodina yang menempel di insang
umunmya berukuran lebih kecil dibandingkan yang hidup di kulit, contohnya
adalah Trichodinella.Ikan
yang terserang Trichodina biasanya warna tubuhnya terlihat pucat,
produksi lendir yang berlebihan dan terlihat kurus. Diagnosis dapat dilakukan
dengan cara melakukan pengerokan (scraping) pada kulit, atau mengambil
lembaran insang dan melakukan pemeriksaan secara mikroskopis.Pencegahan
terhadap wabah penyakit adalah dengan cara pengendalian kualitas lingkungan,
karena mewabahnya penyakit berkaitan dengan rendahnya kualitas lingkungan.
Perlakuan terhadap ikan yang terinfeksi oleh parasit adalah dengan cara
perendaman dalam larutan formalin 200-300 ppm.
1. Caligus
sp., parasit golongan Crustacea
Parasit
jenis ini sering, ditemukan baik pada induk ikan maupun di tambak. Penempelan
ektoparasit ini dapat menimbulkan luka, dan akan lebih parah lagi karena ikan
yang terinfeksi dengan parasit sering menggosok-gosokkan tubuhnya ke dinding
bak atau substrat keras lainnya. Timbulnya luka akan diikuti dengan infeksi
bakteri.
Caligus
sp. berukuran cukup besar sehingga dapat diamati dengan tanpa bantuan
mikroskop. Perlakuan ikan terserang parasit cukup mudah, yaitu hanya
merendamnya dalam air tawar selama beberapa menit. Perlakuan dengan formalin
200-250 ppm juga cukup efektif. Penggunaan bahan seperti Triclorvon (Dyvon 95
SP) hiingga 2 ppm dapat mematikan parasit.
No comments:
Post a Comment